PENGUATAN KESENIAN LOKAL MELALUI SANGGAR TARI TOR-TOR ELAK-ELAK DI KABUPATEN SIMALUNGUN SUMATERA UTARA DI MASA PANDEMI

  • Budi Agustono Faculty of Cultural Sciences, University of Sumatera Utara, Medan, Indonesia.
  • Mhd. Pujiono Faculty of Cultural Sciences, University of Sumatera Utara, Medan, Indonesia.
  • Heristina Dewi Faculty of Cultural Sciences, University of Sumatera Utara, Medan, Indonesia.

Abstrak

Pandemi Covid-19 banyak mengubah berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Di bidang kebudayaan mayoritas  generasi  muda  yang  mengabaikan kebudayaan  bangsa  seperti tarian tradisional dan lebih senang dengan tarian modern semakin marak akibat arus globalisasi dan media sosial yang berkembang. Hal ini menjadikan pentingnya strategi penguatan sanggar tari sebagai wadah pengembangan kreativitas dalam kebudayaan tradisional di Indonesia, khususnya Sumatera Utara. Oleh karena itu, dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah dilakukan upaya penguatan sanggar tari untuk memperkuat kebudayaan lokal Sumatera Utara. Kegiatan ini berupa Focus Group Discussion (FGD) dan pelatihan tari pada 30 orang pemuda/pemudi anggota sanggar tari tortor elak-elak di Kabupaten Simalungun yang dilakukan selama tiga bulan. Selain memberikan pelatihan tim pengabdian kepada masyarakat telah memfasilitasi peralatan pendukung dalam kegiatan penampilan tari tradisional untuk anggota sanggar, berupa pakaian, aksesori dan media pelatihan lainnya. Dalam pelaksanaannya digunakan pendekatan metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan drill. Pengabdian kepada Masyarakat ini telah menghasilkan  luaran  berupa  jasa menumbuhkan kepedulian masyarakat pada kebudayaan tarian lokal Sumatera Utara dengan pendampingan pelatihan untuk meningkatkan kreativitas, inovasi, serta kemampuan anggota sanggar dalam bidang seni budaya, yaitu tari tradisional.

Diterbitkan
2022-02-16
Bagian
Articles