https://pkm.uika-bogor.ac.id/index.php/aciet/issue/feed Annual Conference on Islamic Education and Thought (ACIET) 2021-09-23T17:20:32+07:00 Open Journal Systems <p><strong>Annual Conference on Islamic Education and Thought (ACIET), </strong>merupakan prosiding ilmiah berkala yang diterbitkan sekali setahun oleh Program Doktor Pendidikan Agama Islam (DPAl) Sekolah Pascasarjana, Universitas Ibn Khaldun Bogor. Prosiding ini berisi artikel-artikel bidang pendidikan dan pemikiran Islam sebagai sarana publikasi ilmiah untuk kemajuan kaum muslimin dan bangsa ini.</p> <p>(<a href="http://u.lipi.go.id/1601346515">Online ISSN: 2746-2781</a>)&nbsp;</p> https://pkm.uika-bogor.ac.id/index.php/aciet/article/view/1047 Penerapan Metode Suri Tauladan Pada Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Di Era Industri 4.0 Menuju Generasi Emas 2045 2021-09-22T19:56:21+07:00 Awaluddin Faj awaluddinfaj.mhs@uika-bogor.ac.id Endin Mujahidin endin.mujahidin@uika-bogor.ac.id <p>Penerapan metode keteladanan di era pandemi menjadi hal penting melihat kondisi dan situasi yang terjadi saat ini, penyebaran kasus COVID-19 menjadi virus yang mengkhawatirkan, terdapat kurang lebih 200 negara dari berbagai belahan dunia yang telah terjangkit virus ini. sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk PSBB, physical distancing dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dalam dunia pendidikan, hal itu untuk menanggulangi COVID-19 ini. <em>Prinsip pembelajaran jarak jauh selama masa pandemi yakni tidak membahayakan dan realistis.</em> Sudah 1 tahun lebih pelaksanaan <em>Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ),</em> situasi pendidikan seperti ini menjadi dilema tersendiri bagi pendidik dan para peserta didik. Dikarenakan mereka dipaksa harus melaksanakan pembelajaran jarak jauh agar memutus mata rantai penyebaran Covid-19, namun di sisi lain timbul kebosanan karena berbagai kendala yang dihadapi, serta keinginan untuk berinteraksi secara langsung yang menjadi pemaksa untuk melaksanakan<strong> pembelajaran tatap muka </strong>secara langsung. Apalagi pembelajaran tatap muka meskipun dengan protokol kesehatan ketat tetap meningkatkan risiko terpapar Covid-19. Tujuan penelitian untuk mengungkapkan bahwa dalam kondisi krisis keteladanan ini yang terjadi saat ini, pendidik menjadi <em>basis penting</em>. Oleh karenanya, pendidik harus memiliki kesadaran tinggi, untuk menjadi figur teladan dalam proses pembentukan akhlak Islami anak. Penelitian ini adalah penelitian <em>lapangan (Field Research)</em> dan menggunakan penelitian kepustakaan (Library Research) dengan menggunakan literatur (kepustakaan), baik berupa buku, catatan, maupun laporan hasil penelitian terdahulu. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa: keteladanan dalam pendidikan di era pandemi ini adalah metode/cara yang efektif dalam mempersiapkan anak dari segi Akhlak, Mental dan Sosial</p> <p><strong><em>A</em></strong><strong><em>bstract</em></strong></p> <p>The implementation of the method of exemplaryness in the pandemic era becomes important according to the current conditions and situations. So the government issued policies for PSBB, physical distancing, and Distance Learning (PJJ) in the effort to overcome COVID-19. The principle of Distance Learning during pandemics is harmless and realistic. But after more than one year of Distance Learning (PJJ), this kind of educational situation becomes a dilemma for educators and students, because they are forced to carry out distance learning to break the chain of the spread of Covid-19. On the other hand, it brings to student’s boredom in studying due to various obstacles that students must face, as well as the desire to interact directly which becomes coercive to carry out face-to-face learning. Moreover, even with strict health protocols, face-to-face learning still increases the risk of exposure to Covid-19. This research attempts to reveal that in the current crisis of exemplaryness that occurs, educators become an important base. Therefore, educators must have a high awareness to be exemplary figures in forming children's Islamic morals. This research is field research with library research using literature works, such as books, records, and reports of previous research results. The results of this study prove that: exemplaryness in education in this pandemic era is an effective method/way to prepare children in terms of morals, mental and social.</p> 2021-09-22T00:00:00+07:00 Copyright (c) https://pkm.uika-bogor.ac.id/index.php/aciet/article/view/1048 Penerapan Metode Pembelajaran Diskusi Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Era Industri 4.0 Menuju Generasi Emas 2045 2021-09-23T17:20:32+07:00 Ujang Rahmat Solih Ginanjar ujangrahmatsolih1@gmail.com Endin Mujahidin endin.mujahidin@uika-bogor.ac.id <p>Pandemi covid-19 secara drastis merubah tatanan kehidupan masyarakat. Sektor Pendidikan termasuk yang paling merasakan dampaknya. Pembelajaran yang awalnya terkonsentrasi di sekolah ataupun madrasah, secara tiba-tiba harus dilaksanakan di rumah, yang menyebabkan kurang siapnya sekolah, pendidik, peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran di rumah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran diskusi secara daring di era pandemi. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sumber data primer diambil jurnal dan kitab-kitab para ulama baik klasik ataupun kontemporer. Penelitian ini menunjukan bahwa metode diskusi sudah sejak lama dilakukan oleh para ulama islam dalam proses mendidik murid-muridnya, metode ini memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk berperan aktif dalam pembelajaran, peserta didik dituntuk untuk berpendapat, menyangkal pendapat teman-temannya dan mengajukan saran atau keritik terkait masalah yang didiskusikan. dalam dunia Pendidikan islam metode diskusi dikenal dengan istilah metode <em>hiwar</em>, metode <em>munaqasyah</em>, dan metode <em>munadzarah.</em> Menurut Ibn Khaldun, menggunakan lisan untuk melakukan al-muhawaroh dan al-mudzakaroh dalam membahas ilmu akan lebih mendekatkan kepada makna yang dituju dan akan menghasilkan&nbsp; tujuan yang diniatkan. Metode hiwar sangat bagus dilakukan di semua jenjang dari tingkat pendidikan anak usia dini sampai perguruan tinggi, sedangkan metode <em>munaqasyah</em> dapat dilakukan di tingkat SD sampai perguruan tinggi. Adapun metode <em>munadzarah</em> akan efektif dilakukan di tingkat perguruan tinggi karena mereka sudah matang dari sisi keilmuan dan kedewasaan.</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p><em>The COVID-19 pandemic had changed the way of people life drastically. The education sector was the most affected. The learning process that initially was concentrated in schools or madrasah, suddenly it had to be carried out at home, which resulted in the unpreparedness of schools, educators, and students in carrying out learning at home. The purpose of this study was to determine the application of the online discussion learning method in the pandemic era. This research method used qualitative methods. The primary data sources were taken from the journals and books of both classical and contemporary scholars. This study showed that the discussion method had long been carried out by Islamic scholars in the process of educating their students, this method provided opportunities for all students to play an active role in learning, students were required to express opinions, deny the opinions of their friends and submit suggestions or advice. critique of the issues under discussion. In the Islamic education, the discussion method was known as the hiwar method, the munaqasyah method, and the munadzarah method. According to Ibn Khaldun, using oral to do al-muhawaroh and al-mudzakaroh in discussing science would bring it closer to the intended meaning and would produce the intended goal. The hiwar method was very good at all levels of education from the kindergarden to the college, while the munaqasyah method could be done at the elementary to college level. The munadzarah method would be effective at the college level because they were mature in terms of science and maturity.</em></p> 2021-09-22T00:00:00+07:00 Copyright (c) https://pkm.uika-bogor.ac.id/index.php/aciet/article/view/1049 Analisis Terhadap Metode Pembelajaran Ceramah Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Era Industri 4.0 Menuju Generasi Emas 2045 2021-09-22T19:21:52+07:00 Syukron Makmun fairusmh@gmail.com Endin Mujahidin endin.mujahidin@uika-bogor.ac.id <p>Tujuan dari penulisan ini adalah 1) menemukan definisi yang tepat metode ceramah, 2) penerapan metode ceramah pada pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI) dapa masa pandemi covid 19. Penulisan artikel ini menggunakan metode penelitiaan kepustakaan <em>(library reseach)</em> yakni dengan cara menggali dan mengkaji literatur-literatur yang ada kaitannya dengan tema penulisan artikel ini. Hasil kajian dan telaah penulis terkait metode pembelajaran ceramah ini, masih sangat relevan dan efektif terlebih dimasa pandemi covid-19 ini. Dengan memeperhatikan hal-hal berikut; pertama, seorang guru memahami ilmu komunikasi dengan baik, kedua, memahami kondisi psikologi audiens/murid, ketiga, mampu menyentuh emosi siswa, keempat, memasukan unsur humor dan pandai bercerita, kelima, mampu memanfaatkan media sosial dan teknologi dengan baik.</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p><em>The purpose of this writing is 1) to find the right definition of the lecture method, 2) the application of the lecture method to Islamic religious education (PAI) learning during the covid 19 pandemic. The writing of this article uses the library research method, namely by digging and studying literature related to the theme of writing this article. The results of the study and the author's study related to this lecture learning method are still very relevant and effective, especially during this covid-19 pandemic. By taking into account the following points; first, a teacher understands the science of communication well, second, understands the psychological condition of the audience/students, third, is able to touch students' emotions, fourth, includes elements of humor and is good at telling stories, fifth, is able to use social media and technology well.</em></p> 2021-09-22T00:00:00+07:00 Copyright (c) https://pkm.uika-bogor.ac.id/index.php/aciet/article/view/1050 Analisis Perbandingan Metode Pembelajaran Targhib Wa Tarhib Dengan Metode Pembelajaran Al Wa’du Wa Al Wa’id 2021-09-22T19:26:13+07:00 Samsul Huda samsyuhada@gmail.com Endin Mujahidin endin.mujahidin@uika-bogor.ac.id <p>Dunia pendidikan saat ini tidak lepas dari hal-hal yang menimbulkan keberpihakan baik yang setuju atau tidak. Misalnya, metode pembelajaran yang cenderung seakan – akan melegalkan kekerasan sebagai dalih ancaman maupun hukuman dalam proses belajar mengajar ternyata bertentangan dengan undang-undang perlindungan anak di Indonesia saat ini. Namun dalam pendidikan Islam, menghukum dan memberikan peringatan ancaman dalam rangka proses pembelajaran diperbolehkan menurut hadits Nabi Muhammad SAW dan dengan beberapa ketentuan yang mengaturnya. Tindakan menghukum dan memberikan peringatan ancaman dalam pendidikan Islam sebenarnya tidak harus dilakukan secara fisik, melainkan sebagai konsekuensi terhadap perilaku yang bertujuan untuk membimbing, mengarahkan dan memotivasi peserta didik agar belajar berperilaku dan berakhlak lebih baik dan sesuai dengan amanah tujuan pendidikan. Hal ini merupakan bagian integral dari komitmen perbaikan atau peserta didik menyampaikan janji untuk memperbaiki hal-hal yang belum terlaksana dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mempertegas perbandingan metode pembelajaran <em>al wa’du wa al wa’id</em> dan metode pembelajaran <em>targhib wa tarhib</em> sebagai metode dalam khasanah pendidikan islam yang tepat dalam membimbing, mengarahkan dan memotivasi peserta didik ke arah yang benar supaya menjadi manusia yang sesuai dengan harapan dan jera dalam berbuat kesalahan, namun masing – masing memiliki karistiristik, penelitian dilakukan dengan bentuk studi pustaka, bahan-bahan yang diperlukan dan berkaitan dengan metode pembelajaran <em>al wa’du wa al wa’id</em> dan metode pembelajaran <em>targhib wa tarhib</em> serta Pendidikan.</p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>The world of education today cannot be separated from things that lead to partiality, whether they agree or not. For example, learning methods that tend to seem to legalize violence as a pretext for threats or punishment in the teaching and learning process are contrary to the current child protection law in Indonesia. However, in Islamic education, punishing and warning threats in the context of the learning process is allowed according to the hadith of the Prophet Muhammad SAW and with some provisions that govern it. The act of punishing and warning of threats in Islamic education does not actually have to be done physically, but as a consequence of behavior that aims to guide, direct and motivate students to learn to behave and have better character and in accordance with the mandate of educational goals. This is an integral part of the commitment to improvement or students deliver promises to improve things that have not been implemented properly. This study aims to emphasize the comparison of learning methods al wa'du wa al wa'id and learning methods targhib wa tarhib as methods in the treasury of Islamic education that are appropriate in guiding, directing and motivating students in the right direction so that they become human beings in accordance with hope and deterrence in making mistakes, but each - each has its own characteristics, the research was carried out in the form of library research, the materials needed and related to the al wa'du wa al wa'id learning method and the targhib wa tarhib learning method and education.</em></p> 2021-09-22T00:00:00+07:00 Copyright (c) https://pkm.uika-bogor.ac.id/index.php/aciet/article/view/1051 Pengembangan Kurikulum Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Di Lapas Kelas II B Paledang Bogor 2021-09-22T19:30:49+07:00 M. Apan Abdul Goni ipinurulyaqien77@gmail.com Endin Mujahidin endin.mujahidin@uika-bogor.ac.id <p>Perlunya Pengembangan dan pengelolaan kurikulum bagi warga binaan di Lapas Kelas II B&nbsp; Paledang Bogor yang dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan untuk melakukan pembinaan kesadaran beragama, pembinan kesadaran berbangsa dan bernegara, pembinaan kemampuan intekektual (kecerdasan), serta pembinaan mengintegrasikan dengan masyarakat. Proses pembinaan meliputi penjadwalan, metode dan materi pembinaan yang diberikan warga binaan. Adanya pengembanagn kurikulum dalam pembinaan berbasis terapi agama melalui pembelajaran dzikir yang ternyata sangat membantu warga binaan,&nbsp; untuk&nbsp; dapat menyadarkan dari berbagai situasi. Sehingga warga binaan bukan lagi berperan sebagai subyek tetapi dapat menjadi obyek yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Pembinaan terapi agama tidak hanya fokus pada satu sentra tetapi melakukan kombinasi dari pembinaan yang sudah diterapkan. Tujuan dari pembinaan diharapkan warga binaan diharapkan kelak pada saat keluar dari Lapas dapat hidup lebih baik dan dapat diterima dimasyarakat serta memberi penyadaran kepada warga binaan untuk menjadi warga negara yang taat hukum. Penelitian ini menggunakan pendekatan metodologi kualitatif dengan jenis dan sumber data yang dikumpulkan dari sumber data primer, dengan data dan informasi hasil dari wawancara, observasi serta studi dokumentasi yang ditemukan di Lapas.</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p><em>The need for curriculum development and management for inmates at the Class II B Paledang Prison, Bogor, which is carried out by involving stakeholders to foster religious awareness, foster national and state awareness, foster intellectual abilities (intelligence), as well as foster integration with the community. The coaching process includes scheduling, methods and coaching materials provided by the inmates. The existence of curriculum development in religious therapy-based coaching through dhikr learning which turned out to be very helpful for the inmates, to be able to awaken from various situations. So that the inmates no longer act as subjects but can become objects that are beneficial to themselves and others. Religious therapy coaching does not only focus on one center but does a combination of coaching that has been implemented. The purpose of the coaching is that inmates are expected to be able to live better lives when they leave prison and can be accepted by the community and provide awareness to inmates to become law-abiding citizens. This study uses a qualitative methodological approach with the types and sources of data collected from primary data sources, with data and information from interviews, observations and documentation studies found in prisons.</em></p> 2021-09-22T00:00:00+07:00 Copyright (c) https://pkm.uika-bogor.ac.id/index.php/aciet/article/view/1052 Efektifitas Metode Ceramah Online Dalam Tradisi Pembelajaran Di Lembaga Pesantren 2021-09-22T19:35:41+07:00 Dia Hidayati Usman dia.hidayati@uinjkt.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana metode ceramah yang dilakukan secara online ini efektif dalam pembelajaran.&nbsp; Terutama karena kondisi pembelajaran tatap muka secara langsung sangat tidak memungkinkan. Tidak saja dari segi kesehatan karena setiap kerumunan akan mempermudah penyebaran wabah covid-19, tetapi juga karena aturan pemerintah yang melarang dilaksanakannya pembelajaran secara langsung (1). Penelitian ini menganalisa data dengan menggunakan model Miles dan Huberman (1992:16), yang terdiri dari tiga alur kegiatan secara&nbsp; bersamaan, yaitu : reduksi data, penyajian data dan kesimpulan (2).&nbsp; Penelitian ini menemukan dua faktor penunjang, pertama tersedianya fasilitas jaringan online yang mudah dijangkau, baik berupa kestabilan jaringan maupun alat-alat yang dibutuhkan seperti komputer dan lainnya. Dan kedua, tersedianya sarana informasi mengenai cara menggunakan fasilitas tersebut, baik melalui website atau petunjuk-petunjuk teknis yang disebarkan melalui banyak media diantaranya youtube.&nbsp; Adapun faktor penghambatnya adalah terkadang adanya ketidakstabilan jaringan online karena terpencilnya lokasi pembelajaran dan kurang tersedianya alat komunikasi yang memadai . Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode ceramah dalam pembelajaran masih sangat kuat pengaruhnya. Hal ini nampak dari prilaku peserta didik yang menjadi lebih baik karakternya setelah menyimak ceramah melalui online. Dalam menunjukkan sikap antusias selama pembelajaran nampak 85% dari mereka penuh semangat. Dalam mencatat pelajaran selama guru berceramah nampak 75% dari mereka melakukannya. Dalam berdiskusi setelah pembelajaran dilaksanakan 95% mereka nampak memahami pelajaran yang disimak. Dalam akhlak keseharian mereka 75% mengamalkan apa yang telah mereka dapatkan. Data-data ini menjadi bahan analisa bahwa metode ceramah sekalipun melalui online masih sangat efektif tidak saja dalam transfer ilmu tetapi juga dalam pembentukan karakter peserta didik.</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p><em>The purpose of this study is to determine the extent to which the online lecture method is effective in learning. Especially because the conditions of face-to-face learning directly are not possible. Not only in terms of health because each crowd will facilitate the spread of the covid-19 outbreak, but also because of government regulations that prohibit the implementation of direct learning (1). This study analyzes the data using the model of Miles and Huberman (1992:16), which consists of three streams of activities simultaneously, namely: data reduction, data presentation and conclusions (2). This study found two supporting factors, firstly the availability of online network facilities that are easily accessible, both in the form of network stability and the tools needed such as computers and others. And second, the availability of information facilities on how to use these facilities, either through the website or technical instructions distributed through many media including youtube. The inhibiting factor is sometimes the instability of the online network due to the remote location of learning and the lack of adequate communication tools. From the results of the study it can be concluded that the lecture method in learning is still very strong in influence. This can be seen from the behavior of students who become better in character after listening to lectures via online. In showing an enthusiastic attitude during learning, it appears that 85% of them are full of enthusiasm. In taking notes during the teacher's lecture, 75% of them did it. In the discussion after the learning was carried out 95% of them seemed to understand the lesson they were listening to. In their daily morals 75% practice what they have got. These data serve as material for analysis that the lecture method even though online is still very effective not only in the transfer of knowledge but also in the formation of the character of students.</em></p> 2021-09-22T00:00:00+07:00 Copyright (c) https://pkm.uika-bogor.ac.id/index.php/aciet/article/view/1053 Metode Project Based Learning Pada Pembelajaran Jarak Jauh Di Perguruan Tinggi Yang Berbasis Pembentukan Karakter 2021-09-22T19:38:49+07:00 Ofa Suzanti Betha ofabetha@uinjkt.ac.id <p>Metode Pembelajaran <em>Project Based Learning</em> (PjBL) merupakan salah satu metode pembelajaran yang memiliki keunggulan dalam pencapaian pembelajaran dan lifeskill serta memotivasi keterlibatan mahasiswa dalam proses pembelajaran. Perguruan tinggi dengan tujuan besarnya dituntut memberikan sumbangan lulusan yang memiliki karakter baik untuk tercapainya cita cita sesuai UUD 1945. Perubahan model pembelajaran menjadi pembelajaran jarak jauh pada metode <em>project based learning</em> memerlukan kajian efektifitasnya dalam mencapai pembentukan karakter yang terangkum dalam aspek sikap, pengetahuan atau kognisi dan keterampilan (<em>skill</em>) pada lulusan perguruan tinggi. Telah dilakukan penelitian secara literature review terhadap hal ini. Dari tahapan metode PjBL yang lazim diapliaksikan telah dimodifikasi menjadi 7 tahapan teknis oleh Nizwardi. Dengan melakukan uraian terhadap kegiatan dalam 7 tahapan tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat ada tiga tahapan yang menjadi titik krtitis dalam pelaksanaan pembelajaran metode PjBL pada pembelajaran jarak jauh yaitu tahap monitoring, penilaian dan evaluasi project. Ini berarti bahwa metode pembelajaran PjBL dapat diaplikasikan pada pembelajaran jarak jauh pada perguruan tinggi dengan penekanan pada pembentukan karakter dengan memperhatikan tahapan yang menjadi titik kritis tersebut.</p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Project Based Learning</em><em> Method (PjBL) is one of the learning methods that has an advantage in learning achievement and lifeskill and motivates student engagement. Universities with the big goal are required to contribute graduates who have good character to achieve the ideals in accordance with the 1945 Constitution. The change of learning model to distance learning in project based learning&nbsp; methods requires the study of its effectiveness in achieving character formation that is summarized in aspects of attitude, knowledge or cognition and skills(skills)in college graduates. We have conducted a literature review of this. From the stages of the PjBL method that is commonly witnessed has been modified into 7 technical stages by Nizwardi. By doing a description of the activities in the 7 stages, it can be concluded that there are three stages that become the point of krtitis in the implementation of learning method PjBL in distance learning, namely the monitoring, assessment and evaluation stage of the project. This</em> means that the PjBL learning method can be applied to distance learning in colleges with an emphasis on character formation by paying attention to the stages that are the critical point.</p> 2021-09-22T00:00:00+07:00 Copyright (c) https://pkm.uika-bogor.ac.id/index.php/aciet/article/view/1054 Konsep Metode Berkisah Pada Pembelajaran Keluarga Di Masa Pandemic 2021-09-22T19:43:23+07:00 Ruhiyat Ruhiyat ruhiyat@angkasapura2.co.id Endin Mujahidin endin.mujahidin@uika-bogor.ac.id <p>Merebaknya pandemi COVID-19 di seluruh dunia khususnya Indonesia memberikan dampak besar terhadap berbagai aktivitas manusia, tak terkecuali aktivitas pendidikan dan kegiatan pembelajaran di sekolah. Pembelajaran secara tatap muka di sekolah dihentikan sementara sejak bulan Maret 2020 hingga waktu yang belum dapat ditentukan. Aktivitas pendidikan dan pembelajaran diganti dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ). PJJ adalah kebiasaan baru yang memerlukan adaptasi, sehingga PJJ juga memberikan kontribusi pada meningkatnya stress dan kejenuhan pada peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekaatan deskriptif kualitatif dengan cara menelaah fakta efek PJJ dan menggali potensi keluarga muslim untuk berinovasi mengembangkan metode pembelajaran berkisah. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsep pembelajaran berkisah dalam keluarga muslim mudah dilakukan dan diaplikasikan. Perlu penguatan dan komitmen semua anggota keluarga sebagai peserta didik dalam lingkungan keluarga.</p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>The outbreak of the COVID-19 pandemic throughout the world, especially Indonesia, had a dominant impact on various human activities, including educational activities and learning activities in schools. Face-to-face learning in schools has temporarily suspended since March 2020 until an undetermined time. Education and learning activities replaced by distance learning (PJJ). PJJ is a new habit that requires adaptation, so PJJ also contributes to increased stress and boredom in students. This study uses a qualitative descriptive approach by examining the facts of the effect of PJJ and exploring the potential of Muslim families to innovate in developing storytelling learning methods. The results showed that the concept of learning storytelling in Muslim families was easy to do and apply. Need strengthening and commitment of all family members as students in the family environment.</em></p> 2021-09-22T00:00:00+07:00 Copyright (c) https://pkm.uika-bogor.ac.id/index.php/aciet/article/view/1042 Metode Pembelajaran Eksperimen Di Masa Pendemi Covid 19 2021-09-22T19:49:24+07:00 Abdul Kadir Ahmad abduladir76@gmail.com Endin Mujahidin endin.mujahidin@uika-bogor.ac.id <p>Pendidikan Islam selama ini masih tertinggal jauh dibandingkan dengan pendidikan umumnya. Kondisi ini ditambah dengan pendemi covid-19 memaksa semua proses pembelajaran melalui pembelajaran jarak jauh dengan segala keterbatasannya. Dalam proses pembelajaran seperti ini guru perlu berperan aktif untuk meningkatkan pembelajaran agar siswa lebih mudah mencerna apa yang disampaikan oleh guru, misalnya dengan mengembangkan metode pembelajaran eksperimen. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode studi kepustakaan. Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan metode pembelajaran eksperimen di masa pendemi covid-19 dan untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat penerapan metode tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa penyajian informasi ilmiah untuk menyempurnakan pelaksanaan pembelajaran eksperimen di masa pendemi covid-19. Dan Sebagai dasar untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan dasar pijakan serta sebagai pembanding untuk penelitian-penelitian lebih lanjut sejenis. Hasil penelitian bahwa: 1). Metode eksperimen adalah metode yang menekankan peserta didik untuk mencari sendiri dan menemukan sendiri jawaban dari permasalahan pada materi yang sedang di pelajari. 2). Kondisi pendemi bisa menjadi langkah awal untuk peningkatan mutu pembelajaran PAI dengan metode Eksperimen. 3). Metode eksperimen sudah sangat dikenal dalam khazanah keilmuan Islam, terlihat ilmuwan islam banyak memberikan kontribusi sangat besar dengan metode eksperimen. 4). Metode eksperimen dalam pembelajaran PAI di masa pendemi covid-19 sangat direkomendasikan, namun tidak berdiri sendiri, namun harus berkolaborasi dengan metode pembelajaran lainnya</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p><em>Islamic education is still far behind compared to general education. This condition coupled with the </em><em>Covid-19 pandemic forced all learning processes through distance learning with all its limitations. In this kind of learning process, teachers need to play an active role to improve learning so that students can more easily digest what is conveyed by the teacher, for example by developing experimental learning methods. The method used in this research is the literature study method. The aim is to describe the implementation of the experimental learning method during the COVID-19 pandemic and to describe the supporting and inhibiting factors for the application of the method. This research is expected to contribute in the form of presenting scientific information to improve the implementation of experimental learning during the pandemic. And as a basis for developing science and the basis for a foothold as well as a comparison for further similar researches. The results of the study that: 1). The experimental method is a method that emphasizes students to find their own and find answers to problems in the material being studied. 2). The epidemic condition can be the first step to improve the quality of PAI learning with the Experimental method. 3). The experimental method is well known in the Islamic scientific treasures. 4). The experimental method in PAI learning during the covid-19 pandemic is highly recommended, but it does not stand alone, but must collaborate with other learning methods</em></p> 2021-09-22T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2021 Annual Conference on Islamic Education and Thought (ACIET) https://pkm.uika-bogor.ac.id/index.php/aciet/article/view/1043 Metode Berkisah Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk Anak Usia Dini Era Industri 4.0 Menuju Generasi Emas 2045 2021-09-22T19:49:36+07:00 Sumarti Sumarti bundamarticbifonik@gmail.com Endin Mujahidin endin.mujahidin@uika-bogor.ac.id <p>Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kondisi pembelajaran di era pandemi yang melibatkan orang tua di rumah dan menggunakan kurikulum kedaruratan berdasarkan Peraturan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Permendikbud RI) nomor 719/2020, kekuatan metode berkisah yang&nbsp; mudah dilakukan oleh orang tua. Penelitian ini menggunakan pendekaatan deskriptif kualitatif dengan cara: menelaah aturan pemerintah, potensi metode berkisah utuk pembelaajaran jarak jauh (PJJ) di era industri 4.0. Hasil penelitian menujukkan bahwa: 1) metode berkisah sesuai dengan kekhasan PJJ yaitu mudah dilakukan dan dapat digunakan untuk semua materi, 2) orang tua perlu mendapatkan arahan yang jelas pada proses pelaksanaan dan evaluasi sederhana, 3) berkisah lebih sesuai untuk tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) dan SD kelas 1-3 dan dapat digunakan untuk semua jenis aspek perkembangan dan mata pelajaran. Hal yang perlu dikuatkan adalah ide-ide pokok dalam cerita untuk pengetahuan orang tua dan guru. Guru membantu orang tua menyiapkan sintaks dalam bentuk pola pelaksanaan dan tahap-tahapnya.</p> <p>Abstract</p> <p>The purpose of this study is to describe the learning conditions in the pandemic era involving parents at home and using the emergency curriculum based on the Regulation of the Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia (Permendikbud RI) number 719/2020, the power of storytelling methods that are easy for parents to do. This study uses qualitative descriptive shortness by means of: studying government rules, potential methods for remote learning (PJJ) in the era industri 4.0 . The results of the study showed that: 1) the method of telling the story in accordance with the peculiarities of PJJ is easy to do and can be used for all materials, 2) parents need to get clear direction on the process of implementation and simple evaluation, 3) tells the story more appropriate for the level of early childhood education (PAUD) and elementary school grades 1-3 and can be used for all types of developmental aspects and subjects. What needs to be strengthened are the main ideas in the story for the knowledge of parents and teachers. Teachers help parents prepare syntax in the form of implementation patterns and their stages.</p> 2021-09-22T19:45:06+07:00 Copyright (c) 2021 Annual Conference on Islamic Education and Thought (ACIET) https://pkm.uika-bogor.ac.id/index.php/aciet/article/view/1044 Metode Khalwat Dalam Pembelajaran Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Era Industri 4.0 Menuju Generasi Emas 2045 2021-09-22T19:49:52+07:00 Zaenal Abidin Syamsuddin sekretariatydici@ihbs.com Endin Mujahidin endin.mujahidin@uika-bogor.ac.id <p>Pandemi COVID-19 telah merubah struktur kehidupan. Pandemi telah mengakselerasi di semua bidang termasuk pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan metode pembelajaran khalwat yang mampu mengatasi stres para peserta didik dan menekantensi emosi orang tua akibat perubahan struktur kehidupan di masa pandemi sehingga menjadi keterampilan baru berupa adaptasi. Keterampilan inilah yang diperlukan di era industri 4.0 untuk menyiapkan generasi emas 2045. Penelitian ini memakai pendekataan deskriptif kualitatif dengan menekankan metode <em>library research</em> (penelitian kepustakaan). Pada hakikatnya penelitian kepustakaan adalah penelitian kualitatif yang bekerja pada tataran analitik dan bersifat <em>perspectif emic</em>, yaitu memperoleh data bukan berdasarkan pada persepsi peneliti, tetapi berdasarkan fakta-fakta konseptual maupun fakta teoretis. Hasilnya bahwa dalam perspektif psikologi transpersonal, hakikat khalwat adalah mengasingkan diri dengan melakukan kegiatan; 1) <em>mujahadah an nafs</em> yaitu sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan; 2) <em>r</em><em>iyâdhah</em> <em>an-nafs</em> yaitu latihan spiritual); 3) <em>tazkiyah an-nafs</em> yaitu membersihkan jiwa. Proses khalwat bisa ditempuh dengan tiga tahap; s<em>eparation </em>(menjauhi keramaian); <em>Initiation</em> (menemukan pencerahan); dan <em>return</em> (kembali dengan visi baru). Bahkan di sela-sela <em>study from home</em> di masa pandemi ada kesempatan bagi guru, peserta didik, dan orang tua untuk menerapkan metode pembelajaran khalwat tersebut supaya kesehatan jiwa pulih kembali.</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p><em>The COVID-19 pandemic has changed the structure of life. So that conditions do not get worse, especially educational activities, online learning is being rolled out. However, the new system needs to be evaluated, because it causes many problems, especially psychological disorders</em>. <em>Therefore, the purpose of this study is to describe the seclusion learning method that is able to overcome the stress of the students and suppress the emotional tension of parents due to changes in the structure of life during the pandemic.</em> <em>This study uses a qualitative descriptive approach by emphasizing the library research method (library research).</em> <em>In essence, library research is a qualitative research that works at the analytical level and has an emic perspective</em>, <em>that is to get</em> <em>data not based on the perception of the researcher, but based on conceptual and theoretical facts.</em> <em>the result in the perspective of transpersonal psychology</em>, <em>the essence of seclusion is to isolate oneself by doing activities</em>; <em>1) mujahadah an nafs that is earnest to achieve the goal</em>; <em>2) riyâdhah an-nafs that is spiritual practice);</em> <em>3) tazkiyah an-nafs that is cleaning the soul</em>. <em>seclusion process can be reached in three stages; separation (stay away from crowds); Initiation (finding enlightenment); and return (back with a new vision).</em> <em>even on the sidelines of study from home during the pandemic there is an opportunity for teachers, students, and parents to apply the seclusion learning method so that mental health is restored.</em></p> 2021-09-22T19:45:13+07:00 Copyright (c) 2021 Annual Conference on Islamic Education and Thought (ACIET) https://pkm.uika-bogor.ac.id/index.php/aciet/article/view/1045 Analisis terhadap metode pembelajaran janji dan ancaman pada masa pandemi 2021-09-22T19:50:11+07:00 Habibi Habibi habibisahlan.mhs@uika-bogor.ac.id Endin Mujahidin endin.mujahidin@uika-bogor.ac.id <p>&nbsp;Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis metode pembelajaran janji dan ancaman saat pembelajaran daring di masa pandemi. Selain itu untuk mengetahui efektifitas penggunaan metode janji dan ancaman dalam pendidikan di masa pandemi covid 19 ini. Metode penelitian yang digunakan metode kualitatif yaitu studi kepustakaan dan dipadukan dengan studi kasus. Metode janji dan ancaman memilki kesamaan dengan metode targhib wa tarhib. Berbagai kendala yang dialami ketika proses belajar dengan daring ini, seperti jaringan, kuota, tidak memiliki Hp dan kendala lainnya. Selain itu, belajar di masa pandemi seperti ini kolaborasi antar guru, orang tua dan murid mutlak diperlukan. Kalau tidak ada kerjasama yang baik antara tiga komponen ini maka belajar daring anak akan menjadi pincang. Metode ini kurang tepat untuk diterapkan dimasa pandemi khususnya metode ancaman. Untuk lebih efektifnya penggunaan metode ini perlu ada pengawasan dari orang tua saat anak-anak belajar daring.</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p><em>This study aims to analyze the promise and threat learning methods during online learning during the pandemic. In addition, to find out the effectiveness of using the promise and threat method in education during the COVID-19 pandemic. The research method used is a qualitative method, namely literature study and combined with case studies. The promise and threat method has similarities with the targhib wa tarhib method. Various obstacles were experienced during the online learning process, such as networks, quotas, not having a cellphone and other obstacles. In addition, learning during a pandemic like this collaboration between teachers, parents and students is absolutely necessary. If there is no good cooperation between these three components, children's online learning will be lame. This method is not appropriate to be applied during a pandemic, especially the threat method. For more effective use of this method there needs to be supervision from parents when children study online.</em></p> 2021-09-22T19:45:21+07:00 Copyright (c) 2021 Annual Conference on Islamic Education and Thought (ACIET) https://pkm.uika-bogor.ac.id/index.php/aciet/article/view/1046 Metode Pembelajaran Hafalan Al Quran Pada Pendidikan Dasar Di Era Industri 4.0 Menuju Generasi Emas 2045 2021-09-22T19:56:23+07:00 Jaedi Jaedi zaidim620@gmail.com Endin Mujahidin endin.mujahidin@uika-bogor.ac.id <p>Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan metode menghapal pada era industri 4.0 dan metode menghapal untuk pembelajaran pendidikan agama slam (PAI) untuk menyiapkan generasi emas 2045. Masa pandemi covid 19 memberikan akselerasi dunia pendidikan termasuk PAI. Penelitian ini adalah pelatihan kepustakaan dengan data beberapa metode menghapal al-Quran yang disesuaikan dengan kebutuhan anak di era indusri 4.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode menghapal dapat dilakukan pada masa industri 4.0 dengan memanfaatkan teknologi. Menghafalan merupakan salah satu pendekatan dalam rangka mengasah kecerdasan&nbsp; peserta didik, baik akademik maupum akhlak. Otak manusia pada hakekatnya berfungsi untuk berfikir, kreatif dan inovatif dalam meningkatkan kapasitas seseorang dan mendukung prilaku yang positif. Metode hafalan pada masa pandemi memberikan percepatan peserta didik dengan sistem pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi.</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p><em>The purpose of this study is to describe the memorization method in the industrial era 4.0 and the memorization method for learning Islamic religious education (PAI) to prepare the 2045 golden generation. The COVID-19 pandemic period has accelerated the world of education, including PAI. This research is a library training with data on several methods of memorizing the Koran that are tailored to the needs of children in the industrial era 4.0. The results of this study indicate that the memorization method can be carried out in the industrial era 4.0 by utilizing technology. Memorizing is one approach in order to hone the intelligence of students, both academically and morally. The human brain essentially functions to think, be creative and innovative in increasing one's capacity and supporting positive behavior. The memorization method during the pandemic provides acceleration for students with a learning system by utilizing technology.</em></p> 2021-09-22T19:45:31+07:00 Copyright (c) 2021 Annual Conference on Islamic Education and Thought (ACIET)