Pengembangan Kurikulum Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Di Lapas Kelas II B Paledang Bogor

  • M. Apan Abdul Goni Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor
  • Endin Mujahidin Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor
Keywords: PAI, Lapas, Paledang Bogor

Abstract

Perlunya Pengembangan dan pengelolaan kurikulum bagi warga binaan di Lapas Kelas II B  Paledang Bogor yang dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan untuk melakukan pembinaan kesadaran beragama, pembinan kesadaran berbangsa dan bernegara, pembinaan kemampuan intekektual (kecerdasan), serta pembinaan mengintegrasikan dengan masyarakat. Proses pembinaan meliputi penjadwalan, metode dan materi pembinaan yang diberikan warga binaan. Adanya pengembanagn kurikulum dalam pembinaan berbasis terapi agama melalui pembelajaran dzikir yang ternyata sangat membantu warga binaan,  untuk  dapat menyadarkan dari berbagai situasi. Sehingga warga binaan bukan lagi berperan sebagai subyek tetapi dapat menjadi obyek yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Pembinaan terapi agama tidak hanya fokus pada satu sentra tetapi melakukan kombinasi dari pembinaan yang sudah diterapkan. Tujuan dari pembinaan diharapkan warga binaan diharapkan kelak pada saat keluar dari Lapas dapat hidup lebih baik dan dapat diterima dimasyarakat serta memberi penyadaran kepada warga binaan untuk menjadi warga negara yang taat hukum. Penelitian ini menggunakan pendekatan metodologi kualitatif dengan jenis dan sumber data yang dikumpulkan dari sumber data primer, dengan data dan informasi hasil dari wawancara, observasi serta studi dokumentasi yang ditemukan di Lapas.

Abstract

The need for curriculum development and management for inmates at the Class II B Paledang Prison, Bogor, which is carried out by involving stakeholders to foster religious awareness, foster national and state awareness, foster intellectual abilities (intelligence), as well as foster integration with the community. The coaching process includes scheduling, methods and coaching materials provided by the inmates. The existence of curriculum development in religious therapy-based coaching through dhikr learning which turned out to be very helpful for the inmates, to be able to awaken from various situations. So that the inmates no longer act as subjects but can become objects that are beneficial to themselves and others. Religious therapy coaching does not only focus on one center but does a combination of coaching that has been implemented. The purpose of the coaching is that inmates are expected to be able to live better lives when they leave prison and can be accepted by the community and provide awareness to inmates to become law-abiding citizens. This study uses a qualitative methodological approach with the types and sources of data collected from primary data sources, with data and information from interviews, observations and documentation studies found in prisons.

Published
2021-09-22